Pendapatan RSUD dr Murjani Diharapkan Capai Target 

|
<p>Bupati Kotim, Halikinnor saat diwawancarai awak media belum lama ini. </p>

Bupati Kotim, Halikinnor saat diwawancarai awak media belum lama ini. 


TINTABORNEO.COM, Sampit – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) resmi menetapkan target terhadap Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Murjani Sampit sebesar Rp 129.468.104.558 , yang terdiri dari pendapatan blud dan pendapatan retribusi pelayanan kesehatan. 

Bupati Kotim, H Halikinnor menyampaikan bahwa berdasarkan Undang-Undang No 1 tahun 2022 tentang hubungan keuangan pemerintah pusat dan pemerintah daerah (HKPD) dan peraturan daerah nomor 1 tahun 2024 tentang pajak dan retribusi daerah, penerimaan pendapatan rumah sakit tercatat sebagai penerimaan pendapatan lain-lain asli daerah (PAD) yang sah.

“Pada tahun 2024 target pendapatan RSUD dr. Murjani sebesar Rp 115.774.076.000, dengan capaian realisasi Rp 145.039.819.812 atau sebesar 125,28 persen. Capaian ini juga kita harapkan dapat melebihi target pada tahun ini,” kata Halikinnor, Minggu (13/4/2025). 

Lanjutnya, dengan target tahun 2025 dan capaian target 2024, dirinya meminta kepada jajaran RSUD dr. Murjani agar dapat menigkatkan pelayanan dan jenis layanan dengan memenuhi beberapa kekurangan yang ada pada saat ini, seperti kekurangan tenaga dokter spesialis dan lain-lain.

“Rumah sakit kita itu telah diberikan jasa pelayanan dengan tujuan meningkatan motivasi kerja, meningkatkan kesejahteraan, meningkatkan kinerja rumah sakit secara keseluruhan dan meningkatkan mutu pelayanan di rumah sakit. Untuk itu, saya meminta agar diatur secara baik terkait dengan pembagian jasa pelayanan tersebut,” ucapnya. 

Selain itu, Halikinnor juga meminta kepada perangkat daerah penghasil PAD, agar terus berusaha semaksimal mungkin memenuhi target dengan cara berinovasi memaksimalkan potensi pendapatan yang kita miliki. 

 “Saya berharap agar kepala perangkat daerah agar terus berusaha semaksimal mungkin memenuhi target dengan cara berinovasi memaksimalkan potensi pendapatan anggaran yang kita miliki,” harapnya. 

Dirinya juga meminta agar lebih aktif membangun komunikasi dengan pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat untuk menggalang dukungan pembiayaan program prioritas Kabupaten Kotim.

“Dengan pemberlakuan efesiensi anggaran pusat ke daerah, membuat kita diharuskan untuk mandiri dalam memaksimalkan potensi dari daerah masing-masing. Maka dari itu, PAD ini harus kita maksimalkan,” tandasnya. (ri)