Kesiapsiagaan Bencana Air di Kotim Ditingkatkan Lewat Pelatihan Water Rescue

Pelatihan water rescue di kawasan Danau Alam Salju, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Selasa (22/4/2025).
TINTABORNEO.COM, Sampit – Risiko bencana berbasis air seperti banjir dan korban hanyut terus menghantui wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Dikelilingi banyak sungai besar, daerah ini membutuhkan personel yang sigap dan terlatih dalam menghadapi situasi darurat di perairan.
Menjawab tantangan tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim menggelar Pelatihan Water Rescue di Danau Alam Salju, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Selasa (22/4/2025). Kegiatan ini diikuti puluhan peserta lintas instansi dan difokuskan pada peningkatan keterampilan teknis penyelamatan di air.
“Kesiapsiagaan itu bukan hanya soal alat, tapi juga kemampuan dan mental. Kita ingin personel di lapangan mampu bertindak cepat, tepat, dan aman,” tegas Kepala Pelaksana BPBD Kotim, Multazam.
Total 45 peserta dilibatkan, terdiri dari 28 personel BPBD, lima dari Pos SAR Sampit, dua dari BKSDA Resort Sampit, serta sepuluh tamu undangan. Mereka dibekali materi mulai dari teknik dasar penyelamatan air, penggunaan alat pelindung diri, hingga simulasi evakuasi korban di perairan terbuka.
Multazam menekankan bahwa pelatihan ini bukan rutinitas semata, melainkan bagian dari strategi peningkatan respons daerah dalam menghadapi bencana berbasis air yang kerap terjadi di Kotim. Kerja sama lintas sektor juga menjadi fokus penting dalam pelatihan ini.
“Kunci utama di lapangan adalah koordinasi. Tanpa itu, penanganan bisa kacau meski sudah punya pengetahuan teknis,” ujarnya.
Pelatihan yang mengusung tema Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan dengan Semangat Kebersamaan ini juga menyoroti risiko nyata di lapangan: predator air seperti buaya yang sering muncul di sejumlah sungai di Kotim.
“Relawan harus punya awareness terhadap lingkungan sekitar. Risiko dari alam, termasuk dari buaya, harus dikenali dan diantisipasi,” ujar Multazam menambahkan.
Dengan pelatihan ini, BPBD berharap kesiapsiagaan para personel bukan hanya meningkat secara individu, tapi juga solid dalam kerja tim menghadapi krisis di wilayah yang dikelilingi aliran sungai. (dk)