Kasus DBD di Kotim Turun Signifikan Hingga Capai 98,75 dari Periode Sebelumnya

|
<p>Kepala Dinkes Kotim, Umar Kaderi saat diwawancarai awak media. </p>

Kepala Dinkes Kotim, Umar Kaderi saat diwawancarai awak media. 


TINTABORNEO.COM, Sampit – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mengalami penurunan signifikan di awal tahun 2025. Hingga April 2025, Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat mencatat hanya tiga kasus DBD. 

“Meski tren DBD di Kotim ini turun secara signifikan, kami tetap menghimbau masyarakat agar selalu waspada, terutama selama musim hujan yang masih berlangsung saat ini,” kata Kepala Dinkes Kotim, Umar Kaderi, Selasa (22/4/2025). 

Berdasarkan data Dinkes, hingga 17 April 2025, hanya terdapat 3 kasus DBD, 2 kasus Dengue Shock Syndrome (DSS), dan 7 kasus suspek Demam Dengue (DD). Jumlah ini jauh lebih rendah dibanding periode yang sama tahun lalu, yakni 240 kasus DBD. 

Kalo melihat sepanjang tahun 2024, kasus DBD ini cukup tinggi, diantaranya tercatat sebanyak 292 kasus DBD, 6 kasus DSS, dan 67 kasus suspek DD, dengan total 298 kasus. Lonjakan tertinggi terjadi pada Januari 2024 dengan 150 kasus DBD. 

“Jika kita dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, maka terjadi penurunan hingga 98,75 persen. Ini patut kita syukuri, namun jangan sampai membuat kita lengah,” ujarnya. 

Sebagai pencegahan, Umar mengajak masyarakat terus aktif melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) melalui metode 3M Plus, yakni menguras, menutup, dan mengubur barang bekas yang dapat menampung air. Hal itu harus ditambahkan dengan langkahpencegahan seperti penggunaan kelambu dan obat nyamuk.

“Upaya pencegahan ini harus dilakukan rutin minimal seminggu sekali. Jangan sampai menunggu ada kasus dulu, baru kita bergerak,” tegasnya. 

Diharapkan peran aktif masyarakat terus ditingkatkan agar upaya pengendalian DBD bisa lebih efektif dan mencegah terjadinya lonjakan kasus di masa mendatang. (ri)