Investor Sampah Cek ke Tempat Pembuangan Akhir

Wabup Kotim Irawati meninjau TPA Jalan Sudirman km 14 Sampit, Kamis (10/4/2025).
TINTABORNEO.COM, Sampit – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) semakin serius menangani masalah sampah yang kini menjadi isu strategis di wilayah tersebut. Dalam upaya tersebut, Wakil Bupati Kotim Irawati, memimpin rapat pembahasan dengan berbagai pihak terkait, termasuk para investor, untuk mencari solusi yang tepat guna mengatasi permasalahan sampah yang semakin mendesak.
Irawati menegaskan bahwa penyelesaian masalah sampah memerlukan pendekatan terpadu, melibatkan semua pihak terkait. “Masalah sampah ini tidak hanya berdampak pada kebersihan, tetapi juga kesehatan masyarakat dan keberlanjutan lingkungan. Oleh karena itu, penanganannya harus dilakukan secara serius dan sinergis,” ujarnya.
Dalam rapat tersebut, beberapa langkah strategis yang disoroti meliputi peningkatan sarana pengelolaan sampah, optimalisasi peran bank sampah, dan penguatan sistem pengangkutan. Tak hanya itu, Irawati juga menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan sekitar.
“Untuk mewujudkan Kotawaringin Timur yang bersih dan ramah lingkungan, diperlukan dukungan dari masyarakat, pemerintah, dan sektor swasta,” tambahnya.
Setelah rapat, Irawati bersama CEO Nusa Suriamas Group, Abu Sarin Baha, melakukan peninjauan langsung ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah di Jalan Jenderal Sudirman Km 14, Sampit. Kehadiran Abu Sarin, seorang investor asal Kuala Lumpur, Malaysia, membawa harapan baru dalam pengelolaan sampah yang lebih modern di Kotim.
Irawati berharap, dengan adanya kerjasama ini, sistem pengelolaan sampah di Kotim dapat meningkat secara signifikan. “Kami berharap investasi ini dapat memberikan dampak positif dan manfaat jangka panjang bagi masyarakat Kotim,” ujar Irawati.
Seperti diketahui, Nusa Suriamas Group telah menunjukkan komitmennya untuk berinvestasi di bidang pengelolaan limbah di Kotim, dengan membangun pabrik pengelolaan limbah medis. Pabrik yang direncanakan rampung dalam waktu satu tahun ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas pengelolaan limbah medis di Kotim.
Proyek ini juga merupakan kelanjutan dari penandatanganan nota kesepahaman yang dilakukan pada Maret lalu antara Abu Sarin Baha dan Bupati Kotim, Halikinnor. Sebelumnya, rencana pembangunan pabrik sempat terkendala persoalan lokasi yang tidak memenuhi standar kawasan industri. Namun, dengan hadirnya investor baru, rencana tersebut kini kembali bergulir.
Abu Sarin Baha menjelaskan bahwa teknologi pengelolaan limbah medis yang akan digunakan berasal dari Korea Selatan, dirancang khusus untuk menangani limbah berisiko tinggi dengan kapasitas awal 7,2 ton per hari.
“Dengan adanya fasilitas ini, Kotim tidak perlu lagi mengirim limbah medis ke luar daerah. Kami yakin ini akan memberikan manfaat besar bagi Kotim dan masyarakat sekitar,” tutup Abu. (dk)