Bapenda Kotim Ajak Warga Gunakan Plat Lokal demi Dongkrak Pembangunan

|
<p>Bapenda Kotim dan instansi terkait lainnya melakukan sosialisasi penggunaan pelat nomor lokal, Senin (21/4/2025).</p>

Bapenda Kotim dan instansi terkait lainnya melakukan sosialisasi penggunaan pelat nomor lokal, Senin (21/4/2025).


TINTABORNEO.COM, Sampit – Pajak kendaraan ternyata bukan cuma soal kewajiban, tapi juga kunci percepatan pembangunan di daerah. Itulah pesan yang tengah digaungkan Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) lewat kampanye penggunaan pelat nomor lokal “KH-F”.

Lewat kegiatan sosialisasi yang digelar di sejumlah titik strategis Kota Sampit, Bapenda menggandeng berbagai instansi seperti Bapenda Kalteng, Samsat Sampit, Satlantas Polres Kotim, Jasa Raharja, Dishub, dan Satpol PP untuk menyuarakan pentingnya kontribusi masyarakat terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD).

“Kami mengajak warga, terutama yang masih menggunakan kendaraan berpelat luar, untuk memindahkan administrasinya ke Kotim. Ini bagian dari gotong royong membangun daerah,” ujar Kepala Bapenda Kotim, Ramadansyah.

Sosialisasi ini menyasar langsung para pengendara di wilayah Baamang dan Mentawa Baru Ketapang, dengan fokus utama di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman. Tema yang diusung pun cukup nyentrik: “Ayo Pahari Gunakan Plat KH-F untuk Membangun Bumi Habaring Hurung”.

Menurut Ramadansyah, banyak kendaraan di Kotim, terutama milik pelaku usaha, masih menggunakan pelat luar daerah. Padahal, potensi pajaknya sangat besar dan bisa menjadi sumber vital PAD.

“Dari target Rp80,4 miliar untuk opsen pajak kendaraan di 2025, baru tercapai 11,94 persen. Untuk BBNKB, targetnya Rp71,4 miliar dan baru terealisasi 12,35 persen. Ini peluang besar yang harus kita optimalkan,” ungkapnya.

Ia menegaskan, semakin banyak warga menggunakan pelat KH-F, semakin besar pula peluang Kotim mendapatkan dana untuk membiayai infrastruktur, pendidikan, hingga layanan publik lainnya.

“Pajak ini akan kembali ke masyarakat dalam bentuk jalan yang lebih baik, penerangan, hingga pelayanan kesehatan. Jadi, ini investasi untuk kenyamanan kita bersama,” tegas Ramadansyah.

Lewat pendekatan langsung ke masyarakat, Bapenda berharap kesadaran warga akan pentingnya pajak daerah bisa terus meningkat, karena pembangunan tak bisa jalan tanpa dukungan semua pihak. (dk)