Perusahaan Malaysia Siap Bangun Pabrik Limbah Medis di Kotim, Target Rampung Setahun

|
<p>Penandatanganan MoU terkait pembangunan pabrik limbah medis di Kotim antara Bupati Kotim Halikinnor bersama dengan CEO Nusa Suriamas Group Abu Sarin Bahan di Rujab Bupati Kotim, Rabu (4/3/2025).</p>

Penandatanganan MoU terkait pembangunan pabrik limbah medis di Kotim antara Bupati Kotim Halikinnor bersama dengan CEO Nusa Suriamas Group Abu Sarin Bahan di Rujab Bupati Kotim, Rabu (4/3/2025).


TINTABORNEO.COM, Sampit – Kabar baik datang untuk Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Perusahaan asal Malaysia, Nusa Suriamas Group, siap berinvestasi membangun pabrik pengelolaan limbah medis di daerah ini. Proyek ini ditargetkan bisa selesai dalam waktu satu tahun, mulai 2025.

Kesepakatan kerja sama antara Nusa Suriamas Group dan Pemkab Kotim sudah resmi diteken. Penandatanganannya berlangsung di Rumah Jabatan Bupati Kotim, Rabu (5/3/2025).

Bupati Kotim Halikinnor menjelaskan, rencana pembangunan pabrik limbah medis ini sempat tertunda karena kendala lokasi. Sebelumnya, pabrik direncanakan dibangun di sekitar tempat pembuangan akhir (TPA), tapi tidak lolos persyaratan karena harus berada di kawasan industri.

“Sekarang lokasinya sudah pindah ke kawasan industri Bagendang. Setelah proses panjang, akhirnya kami menemukan investor yang siap membangun pabrik, yaitu Nusa Suriamas Group,” kata Halikinnor.

Ia juga menyebutkan bahwa perusahaan ini sudah punya pengalaman dalam pengelolaan limbah medis. Bahkan ke depan, bukan cuma limbah medis saja yang dikelola, tapi juga limbah rumah tangga.

“Targetnya, tahun 2026 sudah bisa mulai beroperasi. Lahannya juga aman, karena kita siapkan lebih dari empat hektare. Padahal kebutuhan awal cuma sekitar 4.000 meter persegi. Jadi, kalau mau dikembangkan lagi, masih sangat memungkinkan,” tambahnya.

Sementara itu, CEO Nusa Suriamas Group, Abu Sarin Baha, mengatakan pihaknya bakal membawa mesin pengolah limbah medis canggih dari Korea Selatan. Kapasitas awalnya mencapai 7,2 ton per hari dan bisa ditingkatkan sesuai kebutuhan.

“Selama ini limbah medis dari Kotim harus dikirim jauh untuk pengolahan. Jadi, kalau pabrik ini berdiri, tentu lebih efisien dan aman. Kami juga optimistis pembangunan bisa selesai dalam satu tahun,” jelas Abu Sarin.

Dia menjelaskan, tahap awal akan dimulai dengan studi kelayakan dan pengurusan izin. Setelah itu, baru proses pembangunan dan pemasangan mesin.

“Kalau semua berjalan lancar, kami harap pabrik ini bisa segera beroperasi dan memberi manfaat besar bagi Kotim,” tutupnya. (dk)