Pendistribusian MBG di Bulan Ramadan Disesuaikan dengan Kalender Pemerintah

Program MBG di Kotim sudah mulai berjalan sejak akhir Februari lalu.
TINTABORNEO.COM, Sampit – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi peserta didik kembali berjalan pada bulan Ramadan, dimulai sejak Kamis, (6/3/2025). Setelah sebelumnya sempat libur di awal puasa, kini siswa kembali aktif bersekolah dan menerima paket MBG.
Kepala Dinas Pendidikan Kotawaringin Timur, Muhammad Irfansyah, menegaskan bahwa pendistribusian MBG selama Ramadan tetap menyesuaikan dengan kalender pemerintah. Awalnya, MBG direncanakan didistribusikan selama 14 hari efektif sekolah, yaitu pada 6, 7, 10, 11, 12, 13, 14, 17, 18, 19, 20, 21, 24, dan 25 Maret. Namun, dengan adanya surat edaran terbaru yang memajukan libur Idulfitri menjadi 21 Maret, maka pendistribusian MBG selama Ramadan hanya akan berlangsung selama 11 hari.
“Pendistribusian MBG menyesuaikan dengan kalender pemerintah, termasuk perubahan jadwal libur sekolah menjelang Idulfitri,” ujar Muhammad Irfansyah, Senin (10/3/2025).
Ia juga menambahkan bahwa selama bulan Ramadan, paket MBG disesuaikan agar lebih praktis, aman, dan tidak mudah basi, sehingga bisa dikonsumsi hingga waktu berbuka puasa. Meski begitu, kandungan gizinya tetap seimbang, seperti susu, buah, roti, dan makanan bernutrisi lainnya.
Selain itu, untuk memberikan kemudahan bagi peserta didik yang sedang berpuasa, paket MBG di bulan Ramadan dapat dibawa pulang. Dengan demikian, para siswa bisa mengonsumsinya saat berbuka di rumah, tanpa harus khawatir makanan menjadi tidak layak makan sebelum waktu berbuka tiba.
Waktu distribusi MBG akan menyesuaikan dengan kondisi sekolah penerima manfaat agar tetap optimal dan bermanfaat bagi peserta didik.
Seperti diberitakan sebelumnya, program MBG ini berjalan setiap hari Senin hingga Jumat dengan alokasi anggaran sebesar Rp 10 ribu per porsi. Saat ini, program tersebut baru menyasar 19 sekolah di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang.
Program MBG sendiri merupakan bagian dari program nasional yang dicanangkan oleh Presiden RI Prabowo Subianto. Tujuannya adalah untuk meningkatkan gizi peserta didik guna mendukung tumbuh kembang mereka serta meningkatkan konsentrasi belajar di sekolah.
Pemerintah berharap program ini dapat berjalan dengan baik dan semakin diperluas cakupannya, sehingga lebih banyak peserta didik yang merasakan manfaatnya. (dk)