Dua Desa di Kotim Akan Segera Teraliri Listrik PLN

Bupati Kotim, H Halikinnor saat melakukan pertemuan dengan pihak manager PLN wilayah Pangkalan Bun dan Sampit, di Rujab Bupati Kotim, Rabu (5/3/2025).
TINTABORNEO.COM, Sampit – PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) melalui Unit Layanan Pelanggan (ULP) Sampit memastikan pada 2025 akan ada dua desa di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), yang akan teraliri listrik.
“Untuk tahun ini ada dua desa yang masuk roadmap kami dan itu nanti akan ditindaklanjuti oleh PT PLN UP2K Kalimantan Tengah,” kata Manager PT PLN ULP Sampit, Eridanus Abdi, Kamis (6/3/2025).
Hal itu ia sampaikan usai melakukan pertemuan dengan Bupati Kotim bersama Manager PLN Wilayah Pangkalan Bun dalam rangka membahas program listrik masuk desa, di Rumah Jabatan Bupati, pada Rabu (5/3/2025).
Abdi mengatakan, saat ini pihaknya mencatat khusus untuk di Kotim terdapat ada 25 desa yang belum teraliri listrik dan itu akan menjadi sasaran pihaknya.
“Kami sudah memiliki roadmap atau rencana kerja untuk menyalurkan atau menyuplai listrik ke desa-desa yang belum terjangkau listrik PLN, tercatat untuk di Kotim ada 25 desa,” ungkapnya.
Lanjutnya, untuk penyaluran listrik ke desa-desa tersebut akan dilakukan secara bertahap hingga 2027. Adapun, pada 2025 ini ada dua desa yang masuk program penyaluran listrik PLN, yakni Desa Selucing dan Desa Tumbang Koling, Kecamatan Cempaga Hulu.
“Dua desa tersebut kami koordinasikan dengan PT PLN UP2K Kalimantan Tengah. Pada intinya, kami siap mendukung terkait kelistrikan di Kotim sejalan dengan harapan pemerintah daerah,” pungkasnya.
Sebelumnya, Bupati Kotim, H Halikinnor menyampaikan bahwa dalam salah satu 100 hari kerja akan berfokus untuk melakukan pemerataan akses listrik terutama terhadap desa-desa yang belum teraliri listrik dari PLN. Menurutnya, listrik ini sudah menjadi kebutuhan dasar untuk masyarakat.
“Untuk desa-desa yang belum teraliri listrik, ini saya mau kejar bagaimana upaya agar masyarakat kita itu bisa merasakan dan menikmati listrik. Bagaimanapun listrik itu merupakan kebutuhan dasar,” ujarnya. (ri)