Perayaan Cap Go Meh Diharapkan Menjadi Simbol Persatuan dan Keharmonisan Dalam Keberagaman

|
<p>Pj Sekda Kotim, Sanggul Lumban Gaol bersama jajaran saat foto bersama usai menghadiri perayaan Cap Go Meh 2025, di Rins Ballroom Sampit, pada Kamis (13/2/2025) malam. </p>

Pj Sekda Kotim, Sanggul Lumban Gaol bersama jajaran saat foto bersama usai menghadiri perayaan Cap Go Meh 2025, di Rins Ballroom Sampit, pada Kamis (13/2/2025) malam. 


TINTABORNEO.COM, Sampit – Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Kotawaringin Timur (Kotim), Sanggul Lumban Gaol menghadiri perayaan Cap Go Meh Bersama Perkumpulan sosial Bakti Sampit dan Perkumpulan Fuqing Sampit, di Rins Ballroom Sampit, pada Kamis (13/2/2025) malam. 

“Cap Go Meh menjadi sebuah perayaan yang tidak hanya menjadi simbol kebersamaan dan kegembiraan, tetapi juga mempererat persatuan dan keharmonisan dalam keberagaman yang kita milik,” kata Sanggul. 

Cap Go Meh bukan hanya dirayakan oleh masyarakat Tionghoa saja melainkan semua masyarakat, karena Cap Go Meh adalah perayaan budaya yang sangat dihargai sekaligus bagian dari rangkaian perayaan tahun baru imlek. 

“Cap Go Meh menandai hari ke-15 dan sekaligus menjadi penutup dari perayaan tersebut. Acara ini juga mencerminkan filosofi kehidupan yang penuh dengan harapan, keberuntungan, serta keharmonisan dalam hubungan antar sesama,” jelasnya. 

Kabupaten Kotim adalah rumah bagi 

masyarakat yang berasal dari berbagai latar belakang budaya dan etnis. Keragaman ini merupakan kekayaan yang harus dijaga dan lestarikan, karena dengan keberagaman itulah Kotim bisa dibangun menjadi daerah yang lebih baik. 

“Saya mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada perkumpulan sosial bakti sampit dan perkumpulan fuqing sampit yang telah menyelenggarakan acara ini dengan penuh semangat dan kebersamaan,” ucapnya. 

Diharapkan melalui kegiatan semangat persaudaraan, toleransi, dan gotong royong semakin kuat. Sanggul mengajak untuk menjadikan momentum ini sebagai mempererat hubungan antar sesama, serta menjaga nilai-nilai kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat.

“Pemerintah Kabupaten Kotim akan terus berkomitmen untuk mendukung dan melestarikan tradisi budaya yang ada, sehingga keberagaman yang kita miliki tetap menjadi kekuatan dalam membangun daerah yang kita cintai ini,” pungkasnya. (ri)