Masjid Agung Wahyu Al Hadi Disiapkan Jadi Pusat Wisata Religi dan Pembinaan Umat

|
<p>Bupati Kotim Halikinnor pada kegiatan peringatan Isra dan Miraj Nabi Besar Muhammad SAW di Masjid Agung Wahyu Al Hadi, Senin (10/2) malam. </p>

Bupati Kotim Halikinnor pada kegiatan peringatan Isra dan Miraj Nabi Besar Muhammad SAW di Masjid Agung Wahyu Al Hadi, Senin (10/2) malam. 


TINTABORNEO.COM, Sampit – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) tengah mempersiapkan langkah besar untuk pengelolaan Masjid Agung Wahyu Al Hadi. Masjid kebanggaan masyarakat Kotim ini akan dikelola oleh sebuah yayasan, guna memastikan tata kelola yang lebih profesional, sehingga masjid ini diharapkan dapat berkembang. 

Hal tersebut disampaikan oleh Bupati Kotim, Halikinnor, saat memberikan sambutan dalam acara peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW di Masjid Agung Wahyu Al Hadi, Senin (10/2/2025) malam.

“Pembentukan yayasan ini bertujuan agar pengelolaan masjid dapat lebih baik dan mandiri. Masjid ini nantinya tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga pusat kegiatan positif yang bermanfaat bagi masyarakat,” ujar Halikinnor.

Bupati juga menegaskan bahwa Masjid Agung Wahyu Al Hadi memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata religi, baik bagi warga lokal maupun pengunjung dari luar daerah. Ia berharap langkah ini bisa meningkatkan citra Sampit sebagai kota yang religius sekaligus memberikan dampak ekonomi dari sektor pariwisata.

“Ke depan, masjid ini diharapkan menjadi salah satu ikon wisata religi yang dapat menarik perhatian pengunjung dari berbagai daerah. Tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga tempat untuk memperkenalkan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil alamin,” tambahnya.

Masjid Agung Wahyu Al Hadi, yang berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman km 3,3, selama ini dikenal sebagai salah satu bangunan ikonik di Sampit. Dengan arsitektur megah dan fasilitas yang terus dikembangkan, masjid ini berpotensi menjadi pusat aktivitas keagamaan, sosial, dan budaya.

Windy, salah seorang warga Sampit menyambut baik rencana ini. Mereka berharap pengelolaan melalui yayasan dapat memberikan transparansi dan inovasi dalam pengelolaan masjid, sehingga masjid ini benar-benar menjadi pusat pembinaan umat dan penyelenggaraan kegiatan sosial.

“Dengan pengelolaan yang lebih profesional, harapan saya Masjid Agung Wahyu Al Hadi bisa menjadi contoh bagi masjid-masjid lain di Kotim, bahkan di Kalimantan Tengah,” kata Windy. 

Langkah ini juga dinilai sebagai bagian dari visi Pemkab Kotim dalam memperkuat peran masjid sebagai tempat ibadah sekaligus ruang yang mendukung pembinaan umat dan pengembangan masyarakat. Dengan dikelola oleh yayasan, diharapkan masjid ini bisa memberikan manfaat lebih besar, baik secara spiritual maupun sosial-ekonomi.

Pemkab Kotim berkomitmen untuk terus mendukung berbagai inisiatif yang menjadikan masjid ini lebih dari sekadar tempat ibadah, tetapi juga ikon kebanggaan masyarakat Kotawaringin Timur. (dk)