Puluhan Calon Jamaah Haji Asal Kotim Mengundurkan Diri, Kepala Kemenag : Sangat Disayangkan

|
<p>Kepala Kantor Kemenag Kotim, Khairil Anwar</p>

Kepala Kantor Kemenag Kotim, Khairil Anwar


TINTABORNEO, Sampit – Sebanyak 34 calon jamaah haji asal Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) yang masuk jadwal keberangkatan 2025 mengundurkan diri. Pengunduran diri ini murni atas kemauan dari jamaah haji itu sendiri. 

“Kuota haji Kotim 2025 ini ada 206 orang dan yang sampai saat ini telah melakukan verifikasi ke kami ada 188 orang. Dari jumlah tersebut ada 34 orang yang mengundurkan diri,” kata Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kotim, Khairil Anwar, Rabu (8/1/2025). 

Khairil menyampaikan ada beberapa alasan yang membuat jamaah haji mengundurkan diri diantaranya, ada yang membatalkan karena pasangan atau keluarga yang direncanakan berangkat bersama telah meninggal. Ada pula, yang masih ragu-ragu dan menunggu kepastian biaya perjalanan ibadah haji (Bipih).

“Padahal kalau ada yang meninggal dunia, itu bisa digantikan oleh ahli waris di bawahnya. Dan untuk Bipih sampai saat ini belum ada, karena belum ada rapat antara Kemenag Pusat dengan Komisi VIII DPR, jadi kami belum mengetahui apakah Bipih tahun ini naik atau turun,” jelasnya. 

Menurutnya, pengunduran diri para calon jamaah haji itu sangat disayangkan, mengingat kuota haji setiap tahunnya sangat terbatas, sedangkan daftar tunggu haji ini terus bertambah.

“Kita tidak tahu pasti untuk daftar tunggu ini berapa jumlahnya, namun diperkirakan butuh waktu 26 tahun untuk menyelesaikan antrean calon haji itu. Jadi, sangat disayangkan untuk calon jamaah haji yang mengundurkan diri,” ujarnya. 

Di samping itu, daftar tunggu haji yang menjadi acuan adalah dari Kemenag Kantor Wilayah Provinsi Kalimantan Tengah dan nomor urutnya acak dari seluruh kabupaten/kota di wilayah setempat.

Walaupun calon jamaah haji yang mengundurkan diri berasal dari Kotim namun penggantinya bisa saja dari kabupaten lain yang berada pada urutan di bawahnya.

“Kuota yang kosong itu tetap akan diisi oleh jamaah lain, tapi kami tidak tahu apakah yang mengisi itu dari Kotim atau kabupaten lain, karena sistem antreannya itu urut kacang dari kabupaten/kota se-Kalteng. Makanya, sayang sekali kalau kuota kita tidak terisi optimal,” terangnya.

Khairil pun berharap jumlah calon jamaah haji yang mengundurkan diri tidak bertambah. Bahkan, bagi yang mengundurkan diri diharap bisa mempertimbangkan kembali sebelum batas waktu yang ditentukan. Meskipun, Kemenag tidak bisa memaksakan, karena keputusan akhir tetap di tangan jamaah. (ri)