Warga Diingatkan Hindari Kemacetan Saat Liburan, Arus Lalu Lintas Harus Tertib

|
<p>Wakil Ketua DPRD Kotawaringin Timur (Kotim) Juliansyah</p>

Wakil Ketua DPRD Kotawaringin Timur (Kotim) Juliansyah


TINTABORNEO.COM, Sampit – Wakil Ketua DPRD Kotawaringin Timur (Kotim) Juliansyah mengingatkan, untuk menghindari terjadinya kemacetan panjang pada saat liburan khususnya di tahun baru 2025 yang tinggal satu hari lagi, hendaknya pemerintah daerah menurunkan personil untuk mengatur arus lalu lintas agar tetap tertib.

“Harus ada yang mengatur arus lalu lintas serta juga mengatur tempat parkir. Sehingga dengan pemberlakuan pengaturan ini dapat menghindari kemacetan dan penumpukan penumpang terutama di beberapa lokasi objek wisata andalan Kabupaten Kotim,” ujarnya, Selasa (31/12/2024).

Dirinya memprediksi, sejak sore 31 Desember 2024 ini arus lalu lintas di Kota Sampit menuju beberapa destinasi wisata sudah mulai dipadati pengunjung.

“Untuk itu perlu juga adanya himbauan kepada sopir angkutan CPO terutama yang menuju desa begendang untuk berhati-hati dan tidak memacu armadanya dengan kecepatan tinggi, mengingat jalur itu merupakan jalur menuju tempat wisata khususnya Pantai Ujung Pandaran,” tegasnya.

Dirinya juga mengingatkan agar tidak hanya memperhatikan keselamatan di jalan saja namun pemerintah serta masyarakat diminta untuk memperhatikan keadaan lingkungan khususnya di lokasi wisata.

“Hendaknya pengunjung yang berada di lokasi wisata tidak membuang sampah sembarangan serta penyedia atau pengelola tempat wisata harus menyediakan tempat sampah di beberapa titik, agar memudahkan pengunjung membuang sampah pada tempatnya,” ucapnya.

Di samping itu dirinya mengingatkan agar masyarakat tetap berhati-hati pada saat berwisata terutama di kawasan pantai. Apalagi BMKG Kotim telah mengeluarkan peringatan mengenai potensi gelombang tinggi di perairan setempat selama periode 30 Desember 2024 hingga 1 Januari 2025.

Prakirawan BMKG Kotim Rizaldo Raditya menyampaikan, gelombang di wilayah tersebut diprediksi mencapai ketinggian 1,25 m hingga 2,5 m yang bisa disertai dengan hujan ringan hingga sedang dan angin kencang.

“Tidak hanya masyarakat yang berkunjung ke tempat wisata namun dengan ketinggian gelombang ini diharapkan juga menjadi perhatian bagi para nelayan dan operator kapal feri pengangkut sembako. Kapal kecil hendaknya menghindari kegiatan berlayar pada kondisi tersebut demi menghindari risiko kecelakaan air,” tututupa. (rm)