Jago Merah Hanguskan Empat Rumah di Desa Tanah Haluan, Kotim

Kobaran api menghanguskan empat rumah di Desa Tanah Haluan di Kecamatan Bukit Santuai, Kabupaten Kotim, Jumat (1/11)
TINTABORNEO, Sampit – Kebakaran hebat melanda Desa Tanah Haluan, Kecamatan Bukit Santuai, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, menghanguskan empat rumah warga pada Jumat (1/11).
Insiden tersebut terjadi di wilayah yang sulit dijangkau karena akses komunikasi terbatas, sehingga informasi mengenai kejadian baru bisa disampaikan setelah aparat dan pemerintah kecamatan mendekati lokasi kejadian.
Plt Camat Bukit Santuai, Agus Saptono, mengungkapkan bahwa dirinya bersama tim kecamatan masih dalam perjalanan menuju lokasi saat dikonfirmasi.
“Kronologi kebakaran belum kami dapatkan. Kami sedang menuju ke sana, karena desa ini cukup jauh dari pusat kecamatan, sekitar satu jam perjalanan darat,” ujar Agus.
Desa Tanah Haluan merupakan salah satu area dengan kondisi “blank spot” yang hanya memiliki sinyal di beberapa titik tertentu, sehingga komunikasi dan pengiriman informasi berlangsung sangat lambat.
“Di sana salah satu wilayah blank spot jadi tidak bisa cepat menerima informasi. Tapi kami sudah mengutus pegawai kecamatan datang ke sana,” jelasnya.
Menurut Agus, pihak kecamatan segera mengirimkan pegawai untuk membantu warga setempat sekaligus melakukan pendataan awal terhadap korban kebakaran. “Kami sudah mengutus staf kecamatan untuk memantau langsung di lokasi dan membantu warga yang terdampak,” tambahnya.
Mengenai laporan lengkap dampak kebakaran, Agus menyatakan bahwa pihak kecamatan akan membuat laporan tertulis kepada dinas terkait, termasuk Dinas Sosial, agar bantuan bisa segera disalurkan kepada para korban.
“Kami segera melakukan pendataan jumlah korban dan kerugian. Laporan ini akan disampaikan ke dinas terkait agar warga yang kehilangan rumah dapat segera menerima bantuan dari pemerintah kabupaten,” ujarnya.
Diduga, kebakaran ini menyebar cepat karena faktor cuaca kering dan panas yang terjadi beberapa hari terakhir, serta konstruksi bangunan rumah di desa yang sebagian besar terbuat dari kayu. “Rata-rata rumah di desa ini berbahan kayu, jadi saat terbakar, api dengan cepat merambat ke bangunan di sekitarnya,” jelas Agus.
Sementara itu, aparat kepolisian juga sedang dalam perjalanan menuju Desa Tanah Haluan untuk menyelidiki penyebab pasti kebakaran. Agus berharap pendataan terkait korban dan kerugian dapat selesai besok agar penyaluran bantuan bisa dipercepat.
“Saat ini pihak kepolisian juga sedang dalam perjalanan menuju desa tersebut untuk memastikan penyebab kebakaran. Untuk laporan terkait jumlah korban baru dapat kami sampaikan besok. Semoga korban segera mendapat bantuan untuk meringankan beban mereka, ” tutupnya. (li)