Bulog Sampit Pastikan Stok Beras Cukup Hingga Akhir Tahun 2024

|
Bulog Sampit Pastikan Stok Beras Cukup Hingga Akhir Tahun 2024

TINTABORNEO, Sampit – Bulog Sub Divisi Regional Sampit memastikan ketersediaan beras akan mencukupi hingga akhir tahun 2024 untuk masyarakat Kotawaringin Timur (Kotim). Saat ini, stok beras yang ada di gudang Bulog Sampit tersedia sekitar 4.000 ton. 

Asisten Manajer Bisnis Bulog Sub Divisi Regional Sampit, Agung menyampaikan bahwa stok beras yang ada saat ini sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama 7 hingga 8 bulan. 

“Stok beras kita saat ini sekitar 3.000 ton, dan akan ada tambahan pasokan 1.200 ton dari Jakarta. Jadi, estimasi stok beras akhir tahun nanti sekitar 4.000 ton lebih. Dengan jumlah tersebut, kami yakin dapat memenuhi kebutuhan masyarakat hingga akhir tahun bahkan bisa lebih,” kata Agung, Senin (18/11). 

Dirinya mengatakan ketersediaan beras yang memadai ini merupakan bagian dari langkah antisipatif pihaknya untuk menghadapi periode Natal dan Tahun Baru (Nataru), di mana permintaan terhadap bahan pokok, termasuk beras akan mengalami lonjakan.

Menurutnya, keberadaan stok beras yang cukup ini juga berperan penting dalam menstabilkan harga beras, terutama di tengah potensi kenaikan harga yang terjadi pada akhir dan awal tahun.

“Kami siap menyediakan beras dengan harga yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Tujuannya agar masyarakat tetap bisa mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau, meskipun harga di pasaran berfluktuasi,” ucapnya.

Untuk beras Bulog Sampit menawarkan beberapa beras, diantaranya beras SPHP (Stabilisasi Harga dan Pasokan Pangan), jenis beras medium yang dijual dengan harga Rp 11.300/Kg. Selanjutnya, ada beras premium dengan harga berkisar antara Rp 15.200-Rp 17.000/Kg, tergantung pada varietasnya. 

“Beras SPHP dan beras premium ini dapat dibeli oleh masyarakat melalui mitra Rumah Pangan Kita (RPK) Bulog atau langsung di kantor Bulog Sampit yang berlokasi di Jalan HM Arsyad Nomor 68,” ujarnya. 

Selain itu, Bulog Sampit juga menyediakan komoditas penting lainnya, seperti minyak goreng dan gula pasir, yang kerap mengalami fluktuasi harga di pasaran. Untuk minyak goreng premium, Bulog menetapkan harga Rp 17.500/L, sementara gula pasir dijual dengan harga Rp 17.200/Kg.

“Ketersediaan beras, minyak goreng dan gula pasir ini, kami harap masyarakat dapat memanfaatkannya untuk membantu mengendalikan inflasi dan memastikan kebutuhan pokok dapat dipenuhi dengan harga yang stabil,” pungkasnya. (ri)