BPBD Kotim Edukasi Ratusan Anak Usia Dini Tentang Kebencanaan

|
<p>Anak-anak TK saat mengikuti simulasi evakuasi bencana, di Halaman BPBD Kotim, pada Jumat (1/11). </p>

Anak-anak TK saat mengikuti simulasi evakuasi bencana, di Halaman BPBD Kotim, pada Jumat (1/11). 


TINTABORNEO, Sampit – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotawaringin Timur (Kotim) menyelenggarakan edukasi kebencanaan terhadap anak-anak usia dini yang ada di Kotim, pada Jumat, (1/11).

Edukasi yang diikuti sebanyak 173 anak dari delapan taman kanak-kanak (TK) di wilayah Sampit ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kebencanaan sejak dini kepada anak-anak. Kegiatan ini juga dilaksanakan sebagai upaya untuk mendukung Kabupaten Layak Anak. 

“Program ini penting agar anak-anak memahami risiko kebencanaan yang sering terjadi di wilayah mereka, seperti banjir serta kebakaran hutan dan lahan,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kotim, Agus Mulyadi.  

Karena bencana alam ini banyak berkaitan dengan perilaku manusia. Diharapkan, lewat edukasi ini anak-anak dapat memberi tahu orang tua mereka tentang dampak negatif pembakaran lahan yang sering menyebabkan kabut asap. 

Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk menanamkan kesadaran kepada anak-anak mengenai pentingnya menjaga lingkungan. Terutama dalam memahami bahaya dan dampak kebakaran hutan, seperti kerusakan kesehatan, gangguan ekonomi, pendidikan, serta hilangnya flora dan fauna. 

“Anak-anak ini diharapkan bisa menjadi agen perubahan dalam keluarga dan lingkungannya,” harapnya. 

Sementara itu, salah guru TK, Sri Winartuti mengapresiasi dengan adanya kegiatan ini, dimana anak-anak diajak untuk belajar sambil bermain, melalui aktivitas bernyanyi dan gerak, agar mereka bisa lebih memahami materi kebencanaan secara menyenangkan. 

“Kami berterima kasih kepada BPBD Kotim karena kegiatan ini sangat bermanfaat bagi anak-anak PAUD. Kegiatan ini mendukung pembelajaran PAUD, di mana tema air, udara, dan api sudah diperkenalkan. Kami berharap BPBD terus mengundang PAUD lainnya karena kegiatan seperti ini sangat penting dalam pembelajaran kebencanaan,” ujarnya. (ri)