RSUD dr Murjani Sampit Ungkap Pembatalan Antrean di Aplikasi JKN Online Akibat Masalah Jaringan

|
<p>Plt Direktur RSUD dr Murjani Sampit, dr Yulia Nofiany. </p>

Plt Direktur RSUD dr Murjani Sampit, dr Yulia Nofiany. 


TINTABORNEO, Sampit – Belum lama ini Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Murjani Sampit kembali viral di media sosial atas pelayanan yang diberikan yakni pembatalan antrean melalui aplikasi JKN Online. Akibatnya, sejumlah pasien mengeluhkan hal tersebut.

Menanggapi hal ini, Plt Direktur RSUD dr Murjani Sampit, dr Yulia Nofiany menjelaskan bahwa pihak rumah sakit saat ini tengah berupaya mengatasi gangguan jaringan yang menyebabkan pembatalan pada aplikasi JKN Online tersebut. 

“Kami sedang berusaha memulihkan jaringan yang bermasalah. Ini bukan alasan kami untuk membela diri, tetapi kami ingin masyarakat tahu bahwa RSUD dr Murjani memang mengalami kendala teknis yang cukup serius,” kata dr Yulia Nofiany, saat konfirmasi, Sabtu (19/10).

Dalam mengatasi hal itu, pihak rumah sakit sudah bekerja sama dengan penyedia layanan jaringan untuk melakukan backup jaringan, namun hasilnya belum maksimal. 

Selain itu, mereka telah berkoordinasi dengan Dinas Kominfo untuk melakukan penilaian menyeluruh terhadap masalah ini. Tim Kominfo dijadwalkan akan turun langsung ke rumah sakit dalam waktu dekat ini. 

“Kami berharap tim Kominfo bisa membantu hingga masalah jaringan ini benar-benar stabil,” harapnya.

RSUD dr Murjani juga telah menggelar rapat dengan Dewan Pengawas untuk meminta arahan lebih lanjut. Pihak rumah sakit diminta untuk bersikap transparan kepada masyarakat mengenai kendala yang terjadi dan berkomitmen untuk menyelesaikannya secepat mungkin.

Sebelumnya, keluhan dari pasien pertama kali muncul di media sosial melalui unggahan Siti Fathonah, yang mengeluhkan pembatalan antrean di berbagai poli rumah sakit pada 12 Oktober 2024 melalui aplikasi JKN Online. Dalam kritiknya, Siti menyoroti bahwa pasien harus mengantre ulang di bagian informasi akibat pembatalan tersebut.

Dirinya juga mengkritik kebijakan rumah sakit yang sering melakukan pembaruan sistem setiap tiga hari dengan alasan pergantian dokter, yang justru merugikan pasien. Pengalaman serupa juga dialami oleh pasien lain, seperti Ibu Sunarti dari Parenggean dan Ibu Sumiatun, yang harus datang pagi-pagi namun tetap tidak dilayani.

Namun, Yulia menegaskan bahwa RSUD dr Murjani Sampit tidak mengabaikan apa yang menjadi keluhan dari pasien manapun, dan pihaknya terus berupaya mencari solusi yang dihadapi. 

“Kami mengakui bahwa masalah jaringan ini sangat berdampak terhadap pelayanan, namun kami akan terus berupaya dalam diperbaikinya dengan cepat,” tandasnya. (ri)