Kotim Targetkan Nol Blank Spot Internet di 2025 dengan Program Starlink

|
Kotim Targetkan Nol Blank Spot Internet di 2025 dengan Program Starlink

TINTABORNEO, Sampit – Bayangkan, menikmati akses internet super cepat dan lancar di tengah hutan belantara atau di desa terpencil. Mungkin terdengar mustahil, tetapi Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) bertekad untuk mewujudkannya.  Melalui program pemasangan Starlink, Kotim menargetkan untuk menghilangkan blank spot dan susah sinyal di seluruh wilayah pada tahun 2025.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kotim Marjuki mengatakan pemerintah daerah  mengembangkan jaringan intra pemerintah daerah, dimana pelayanan telekomunikasi menjadi kewenangan pemerintah daerah.  

“Salah satunya adalah pengembangan jaringan intra pemerintah daerah, tentu di sini kita diberi kewenangan untuk meningkatkan layanan komunikasi,” ujar Marjuki, Rabu (30/10).

Marjuki mengakui bahwa wilayah Kotim yang luas,  dengan 168 desa,  17 kelurahan,  dan 17 kecamatan,  menyulitkan akses internet di beberapa daerah.  “Dan memang ada daerah-daerah yang masih blank spot, susah sinyal dan sebagainya,”  jelasnya.

Pada awal tahun 2024,  terdapat 8 desa yang mengalami blank spot dan 30 desa yang susah sinyal.  Melalui program Starlink,  Kotim berhasil mengurangi jumlah desa yang susah sinyal menjadi 6 desa.  

“Sekarang sisa 6 desa yang susah sinyal.  Enam desa ini  akan kita usulkan kembali di 2025 dengan pengadaan Starlink,”  ujarnya.

Pada tahun 2024,  Kotim telah memasang 4 unit Starlink di tiga desa dan satu kecamatan,  yaitu di Kecamatan Tualan Hulu,  Sungai Hanya,  Desa Biru Maju,  dan Desa Hanjalipan.  Marjuki menegaskan bahwa program Starlink ini sangat efektif untuk mengatasi masalah blank spot dan susah sinyal di daerah-daerah terpencil.  

“Kelebihan Starlink ini di samping itu satelit,  yang penting ada listrik,  kecepatannya memang sangat bagus dan area untuk layarnya juga lebih luas,”  jelasnya.

Marjuki juga menjelaskan bahwa program Starlink ini telah memberikan dampak positif bagi masyarakat di daerah yang terlayani.  “Jadi,  seperti kita ketahui di Sungai Hanya maupun di Biru Maju kemarin,  masyarakat di sana sangat senang sekali.  Kemudian di Hanjalipan sekarang sudah terlayani dengan baik untuk jaringan internetnya,”  ujarnya.

Marjuki berharap pada tahun 2025 mendatang Kotim ini tidak ada lagi jarak,  dan  juga mempersempit ruang waktu.  “Jadi,  saya bisa memastikan 2025 itu tidak ada lagi blank spot maupun susah sinyal.  Karena komitmen pemerintah daerah dalam hal ini Pemkab Kotim bahwa dengan adanya Starlink ini,  saya rasa sangat dimungkinkan,  karena pengadaan Starlink lebih murah dibandingkan VSAT,”  tutupnya. (dk)