Kotim Gelar Kemah Budaya, Ajak Generasi Muda Cintai Museum

|
<p>Pembukaan Kemah Budaya di Museum Kayu Sampit. </p>

Pembukaan Kemah Budaya di Museum Kayu Sampit. 


TINTABORNEO, Sampit – Kurang lebih sebanyak 150 pelajar SMP dan SMA se-Kotim antusias mengikuti Kemah Budaya di Museum Kayu Sampit yang digelar selama tiga hari mulai tanggal 17-19 Oktober 2024. Kegiatan yang digelar oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kotim ini bertujuan untuk menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap budaya lokal.

Kepala Disbudpar Kotim, Bima Ekawardhana, mengungkapkan rasa puas atas suksesnya kegiatan ini. “Kami berharap kegiatan seperti ini dapat menjadi agenda rutin dan terus ditingkatkan kualitasnya. Tujuan kami adalah untuk membudayakan generasi muda agar lebih mencintai budaya sendiri,” ujarnya.

Ke depan, Disbudpar Kotim berencana mengembangkan Museum Kayu Sampit menjadi pusat informasi dan edukasi budaya yang lebih interaktif. Selain itu, akan diadakan kegiatan-kegiatan serupa secara berkala untuk melibatkan lebih banyak masyarakat. 

“Kegiatan ini diharapkan memberikan edukasi kepada semua pelajar terkait keberadaan museum dalam kaitannya dengan pelestarian dan pewarisan kebudayaan,” tuturnya.

Dengan tema Culture, Nature and Museum to strengthen National Character, kegiatan ini dapat menjadi momentum yang sangat tepat untuk memberikan edukasi dan peningkatan kapasitas terhadap kaum muda untuk ikut serta dalam upaya pemajuan kebudayaan dan peningkatan kunjungan ke Museum Kayu Sampit. 

Sementara itu ketua panitia pelaksana, Masnah menambahkan kegiatan tersebut tidak hanya diikuti para pelajar SMP dan SMA se-Kotim, melainkan juga melibatkan komunitas seni, para seniman dan pelaku UMKM setempat. 

Peran serta kaum muda dalam pemajuan kebudayaan dan pemanfaatan benda koleksi pada Museum Kayu Sampit ini sudah menjadi salah satu wujud dalam penerapan suatu sistem dalam kegiatan yang mana diharapkan kegiatan tersebut dapat melahirkan suatu hasil dan tujuan yang akan dicapai. 

“Diantaranya sebagai pemajuan kebudayaan dan pemanfaatan benda koleksi pada museum kayu dan pelestarian budaya,” ujar Masnah. 

Melalui kegiatan ini, pihaknya  mengimbau dan mengajak semua kalangan untuk memanfaatkan keberadaan Museum Kayu Sampit dengan semaksimal mungkin. Sebagai wujud tanggung jawab bersama dalam melestarikan, membina sekaligus mengembangkan budaya masyarakat baik yang berwujud maupun tak berwujud. (dk)