Irawati: Kehadiran Perempuan di Pilkada Kotim Jadi Sejarah, Dorong Perempuan Bangkit dan Raih Kesetaraan Gender
TINTABORNEO, Sampit – Calon Wakil Bupati Kotawaringin Timur (Kotim), Irawati, menekankan pentingnya peran perempuan dalam pembangunan daerah. Irawati, yang merupakan satu-satunya perempuan dalam kontestasi Pilkada Kotim 2024, menyatakan bahwa kehadirannya dalam Pilkada ini merupakan sejarah baru bagi Kotim.
“Sebagai satu-satunya perempuan dalam kontestasi ini, tentunya ini merupakan sejarah yang mana seseorang bisa dikatakan tokoh yang ada di Kotawaringin Timur, yakni Bapak Halikinnor, mau menggandeng seorang perempuan. Itu adalah suatu penghargaan yang tinggi bagi kaum perempuan di Kabupaten Kotim,” ujar Irawati.
Irawati juga menegaskan bahwa dirinya merupakan wakil bupati perempuan pertama di Kotim. “Dan juga sejarah pertama bahwa di Kotim ada keterwakilan perempuan yang bisa mengemban tugas sebagai Wakil Bupati untuk mendampingi Bupati di Kabupaten Kotawaringin Timur,” tambahnya.
Dirinya mengajak perempuan di Kotim untuk bangkit dan meraih kesetaraan gender. “Intinya saya, bagaimana ke depan untuk bisa menggandeng para perempuan. Ayo para perempuan bangkit, perempuan jangan terpuruk karena saatnya sekarang ini adalah kesetaraan gender. Bagaimana perempuan ini bisa berkreatifitas sesuai dengan keterampilan mereka, melalui UMKM atau para guru atau apapun,” ungkapnya.
Dirinya merasa prihatin karena hingga saat ini masih ada saja kekerasan yang alami oleh kaum perempuan. Oleh karena itu juga, Irawati mengajak kaum perempuan untuk bangkit.
“Seperti kasus kekerasan rumah tangga yang dialami kaum perempuan. Ayo bangkit kita perempuan jangan mau kita hanya menyerah dengan laki-laki, yang intinya menyakiti perempuan, tapi perempuan harus bangkit. Ayo kita laporkan, jangan takut bersuara. Begitulah juga terhadap anak-anak, sama-sama kita perhatikan,” jelas Irawati.
Diungkapkan bahwa dirinya saat ini aktif melakukan pendampingan bagi perempuan yang menjadi korban kekerasan, dengan harapan para perempuan korban kekerasan mendapatkan semangat dan tidak menyerah dengan keadaan yang ada.
“Saya ingin menyemangati perempuan, bagaimana perempuan bisa bangkit untuk kesetaraan dengan kaum laki-laki. Saat ini saya melakukan pendampingan. Misalnya ada salah satunya kekerasan rumah tangga, terus juga kekerasan pada anak dan juga korban pelecehan, kita lakukan pendampingan dengan menggandeng LSM yang memperhatikan perempuan dan Polres Kotim, sehingga perempuan di Kotim ini merasa terlindungi dan itu yang saya lakukan saat ini,” ujarnya. (dk)