DWP Kotim Gelar Pelatihan Budidaya Jamur Tiram dan Strategi Pemasaran Anti Gagal

|
<p>Kegiatan pelatihan budidaya jamur tiram yang diikuti anggota DWP Kabupaten Kotim, Rabu (9/10).</p>

Kegiatan pelatihan budidaya jamur tiram yang diikuti anggota DWP Kabupaten Kotim, Rabu (9/10).


TINTABORNEO, Sampit – Demi meningkatkan kreativitas dan kewirausahaan perempuan di Kotawaringin Timur (Kotim), DWP Kotim menggelar pelatihan berbasis ketahanan pangan dengan fokus pada budidaya jamur tiram dan strategi jitu pemasaran produk anti gagal. Pelatihan ini merupakan program kerja DWP Kotim melalui bidang ekonomi dan digelar pada Rabu (9/10).

“Kegiatan ini merupakan pelatihan kedua dari kami. Pelatihan ini berbasis ketahanan pangan dengan fokus pada budidaya jamur tiram dan strategi jitu pemasaran produk anti gagal,”  ujar Hesti Mentana, Ketua Panitia Pelatihan.

Hesti menuturkan, pelatihan yang mengangkat tema Membaca Peluang Usaha Budidaya Jamur Tiram sebagai Potensi Bisnis Masa Kini, difokuskan pada budidaya jamur tiram.  

“Seperti kita ketahui di sekitar kita banyak jamur yang bisa dimanfaatkan,” sebut Hesti.

Pelatihan ini diisi dengan materi tentang Strategi Jitu Pemasaran Produk Anti Gagal yang disampaikan oleh Rokhman Permadi,  dosen program studi S-1 Agribisnis Universitas Darwan Ali. Para peserta kemudian mempraktikkan langsung cara membudidayakan jamur tiram yang disampaikan oleh Marsana sebagai pemateri. 

Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan para peserta,  khususnya para ibu,  agar mampu berkreasi,  berinovasi,  dan menciptakan lapangan kerja.

“Digelarnya pelatihan ini dimaksudkan agar ibu-ibu lebih berkreasi,  berinovasi,  dan dapat berwirausaha,”  ujar Hesti.

Ketua DWP Kabupaten Kotim,  Anik Sukarelawati Sanggul,  mengungkapkan harapannya agar para peserta dapat menyerap ilmu pengetahuan yang diberikan dengan baik.  

“Saya berharap kiranya seluruh peserta dapat mengikuti pelatihan ini dengan baik, dan dapat memanfaatkan semaksimal mungkin pengetahuan yang diberikan narasumber, sehingga peserta mendapatkan ilmu pengetahuan menghasilkan karya untuk diterapkan,”  ujar Anik.

Anik juga berharap agar pelatihan ini dapat meningkatkan ekonomi masyarakat.  “Ekonomi masyarakat meningkat,  masyarakat menggunakan keterampilan yang diperoleh untuk berwirausaha,”  tambahnya.

Pelatihan pelatihan berbasis ketahanan pangan dengan fokus pada budidaya jamur tiram dan strategi jitu pemasaran produk anti gagal ini dihadiri sekitar 65 anggota DWP,  perwakilan dari kecamatan dan OPD. (dk)