Dinas Pendidikan Kotim Genjot Program Guru Penggerak
TINTABORNEO, Sampit – Dinas Pendidikan Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan di daerah dengan fokus pada pengembangan kompetensi guru. Salah satu program unggulan yang digenjot adalah program Guru Penggerak, yang bertujuan untuk melahirkan guru-guru yang bertransformasi dan mampu menjadi pemimpin pembelajaran di sekolah.
Kepala Dinas Pendidikan Kotim, Muhammad Irfansyah, menjelaskan bahwa program Guru Penggerak merupakan program prioritas Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
“Program ini dirancang untuk melahirkan guru-guru yang tidak hanya memiliki kompetensi pedagogik, tetapi juga memiliki jiwa kepemimpinan dan mampu menjadi agen perubahan di sekolah,” ujarnya.
Irfansyah menjelaskan bahwa program Guru Penggerak memberikan pelatihan dan pendampingan kepada guru-guru terpilih untuk meningkatkan kompetensi mereka dalam berbagai aspek, seperti pembelajaran, kepemimpinan, dan pengembangan diri.
“Para guru penggerak ini diharapkan dapat menjadi role model bagi guru-guru lainnya dan menjadi katalisator perubahan di sekolah,” tegasnya.
Saat ini, jumlah guru penggerak di Kotim masih tergolong rendah. Dari 3.426 guru di Kotim, baru sekitar 200 guru atau sekitar 5,84 persen yang telah menjadi guru penggerak. Oleh karena itu, pihaknya terus mendorong lebih banyak guru untuk mengikuti program tersebut.
Irfansyah juga menjelaskan bahwa program Guru Penggerak telah memberikan dampak positif bagi pendidikan di Kotim. “Para guru penggerak telah menunjukkan kemampuan mereka dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah dan menjadi inspirator bagi rekan-rekan guru lainnya,” katanya.
“Kami berharap, program Guru Penggerak dapat terus berkembang dan melahirkan lebih banyak guru-guru yang bertransformasi dan mampu menjadi pemimpin pembelajaran di sekolah. Dengan demikian, kita dapat mewujudkan pendidikan yang berkualitas dan merata di Kabupaten Kotawaringin Timur,” pungkasnya. (dk)