Dikabarkan Hilang, Mayat Pemancing Ditemukan di Pantai Kalap

|
<p>Mayat Risky saat ditemukan di pinggir pantai kalap, Desa Ujung Pandaran, Kecamatan Teluk Sampit.</p>

Mayat Risky saat ditemukan di pinggir pantai kalap, Desa Ujung Pandaran, Kecamatan Teluk Sampit.


TINTABORNEO, Sampit – Setelah tiga hari pencarian, jenazah Rizky, pemancing asal Jakarta yang hilang akibat kecelakaan laut di Ujung Pandaran, akhirnya ditemukan terdampar di pantai Kalap Paseban, Desa Ujung Pandaran, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). 

Menurut informasi yang dihimpun penemuan jenazah Rizky terjadi pada Selasa (29/10) sekitar pukul 04.45 WIB. Pertama kali oleh nelayan di sekitar lokasi tersebut. 

“Informasi yang saya dapat di grup   berdasarkan laporan tim rescue, bahwa awalnya nelayan atau warga berjalan di pinggir pantai (di lokasi ditemukan) yang saat itu sedang mencari papan kayu,” ucap Ridwan.

Sementara itu, menurut keterangan Kepala Desa Ujung Pandaran, Taupik, jenazah Rizky ditemukan dalam kondisi bengkak dan mengeluarkan bau.

 “Jenazah korban sudah dalam keadaan bengkak dan mulai membusuk,” ujarnya.

Ia menambahkan, kondisi jasad terlihat masih utuh dengan pakaian lengkap, mengenakan kaos lengan panjang dan celana panjang, namun tanpa alas kaki.

Lokasi ditemukannya jenazah Rizky berada sekitar 16 kilometer dari lokasi kejadian kecelakaan air di perairan Ujung Pandaran. 

Evakuasi dilakukan oleh tim BPBD Kotawaringin Timur dengan membawa jenazah ke puskesmas terdekat untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Namun, proses evakuasi cukup sulit karena kondisi jenazah yang terlentang dengan tangan kaku.

Camat Teluk Sampit, Ansyari, juga membenarkan penemuan tersebut. “Benar, jenazah korban ditemukan di tepi pantai Kalap Paseban dengan mengenakan pakaian berwarna hitam. Keluarga korban dari Jakarta juga sudah berada di penginapan sekitar untuk menunggu proses evakuasi dan identifikasi,” jelasnya.

Penemuan ini menguak kembali mitos mengenai kawasan Kalap Paseban yang dikenal penuh misteri. Pantai tersebut, yang juga mencakup wilayah Kalap Gadur, diyakini sebagai salah satu lokasi yang dihuni oleh entitas gaib, mirip dengan mitos Kota Saranjana di Kalimantan Selatan. Kalap Gadur sendiri merupakan hamparan ilalang yang luas, terletak sekitar 95 kilometer dari Kota Sampit, dan dipercaya masyarakat setempat sebagai kota gaib terbesar di Kalimantan Tengah.

Sebelumnya untuk diketahui bahwa, peristiwa kecelakaan tersebut terjadi ada Sabtu 26 Oktober lalu sekitar pukul 20.15 wib. Dimana sejumlah pemancing yang berangkat dari Palangka Raya mengalami kecelakaan ketika perahu yang mereka tumpangi karam  di perairan Ujung Pandaran. Ketika insiden terjadi, perahu kehilangan keseimbangan sekitar satu jam setelah berlayar menuju titik pemancingan.

Dari delapan orang di kapal tersebut, tujuh berhasil selamat, yakni Oki Nanang, Gunawan, Dian Rizqillah, Ari, Lisin, Amat, dan Roni. Mereka terdiri dari empat pemancing asal Palangka Raya dan tiga kru kapal yang merupakan warga setempat. Rizky, satu-satunya pemancing asal Jakarta bernama Rizky dalam rombongan tersebut, dikabarkan hilang dan baru ditemukan tiga hari kemudian dalam kondisi tak bernyawa.

Saat ini jenazah Risky sudah dievakuasi oleh tim rescue di kamar mayat RSUD dr Murjani Sampit untuk dilakukan penanganan lebih lanjut, sementara itu juga bahwa informasi yang dihimpun wartawan ini di RSUD dr Murjani Sampit, bahwa Risky diduga kuat meninggal karena tenggelam. (li)