Pemkab Kotim Rutin Gelar Pasar Pangan Murah di Kelurahan, Warga Pasir Putih Antusias
TINTABORNEO, Sampit – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Timur (Kotim) terus menunjukkan komitmennya dalam membantu masyarakat melalui penyelenggaraan pasar pangan murah yang rutin diadakan di berbagai kelurahan di wilayah tersebut. Kali ini, pasar pangan murah diselenggarakan di Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang (MBK), yang disambut antusias oleh warga setempat.
Lurah Pasir Putih, M. Zainal, menyampaikan rasa syukur atas inisiatif pemerintah daerah menggelar pasar pangan murah ini, diharapkan dapat meringankan beban masyarakat. “Hari ini Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kotim menggelar pasar pangan murah di kelurahan kami. Kami sangat bersyukur karena ini bisa membantu warga kami,” kata M. Zainal, Jumat, (9/8)
Pasar pangan murah ini dinilai sangat membantu warga dalam mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga yang lebih terjangkau dibandingkan dengan harga di pasar tradisional atau warung. Menurut M. Zainal, bahan pangan yang dijual di pasar murah tersebut disubsidi oleh pemerintah dan langsung didatangkan dari agen-agen terpercaya.
“Dengan adanya pasar pangan murah ini, warga bisa mendapatkan bahan pangan dengan harga miring. Ini tentu membantu mereka untuk lebih berhemat,” jelasnya.
Pada kesempatan tersebut, berbagai komoditas pangan disediakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Di antaranya adalah beras sebanyak 1 ton, bawang merah 50 kg, bawang putih 30 kg, gula 150 kg, telur itik 25 sap, dan telur ayam 50 sap. Semua komoditas ini dijual dengan harga yang terjangkau, seperti beras kemasan 5 kg seharga Rp60 ribu, bawang putih Rp35 ribu per kilogram, bawang merah Rp22 ribu per kilogram, telur itik Rp43 ribu setengah sap, telur ayam Rp50 ribu per sap, minyak goreng Rp15 ribu per liter, dan gula Rp16.500 per kilogram.
M. Zainal berharap agar kegiatan seperti ini dapat terus diselenggarakan secara rutin, mengingat dampak positifnya terhadap masyarakat. “Harganya cukup murah. Kami berharap kegiatan ini bisa rutin diselenggarakan,” ujarnya. Namun, ia juga mencatat bahwa meskipun antusiasme masyarakat cukup tinggi, terdapat tantangan terkait aksesibilitas, terutama bagi warga yang tinggal jauh dari lokasi pasar pangan murah.
“Antusiasme masyarakat cukup tinggi, tapi karena warga kita di sini rumahnya jauh, bahkan ada yang tinggal di Pal 18, jadi mereka malas turun karena kejauhan,” imbuhnya. (li)