Sejak Juli BPBD Kotim Telah Menangani Delapan Kejadian Karhutla

Kepala BPBD Kotim, Multazam
TINTABORNEO, Sampit – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotawaringin Timur (Kotim) mengingatkan masyarakat agar tidak membakar lahan sembarangan karena dapat memicu Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).
Menurut Kepala Pelaksana BPBD Kotim Multazam menyampaikan kasus karhutla terjadi dengan persentase 99,9 persen disengaja oleh oknum yang membakar lahan dengan sembarangan.
“Kami ingatkan dan meminta kesadaran masyarakat untuk tidak membakar lahan dan hutan karena saat ini sudah mulai memasuki musim kemarau,” kata Multazam, Selasa (23/7).
Dirinya menegaskan, apabila masyarakat ketahuan membakar lahan dengan sengaja disertai dengan barang bukti yang kuat. Maka, berdasarkan hukum pelaku yang menimbulkan karhutla ini dapat diseret ke ranah hukum.
“Pelaku penyebab karhutla bisa diancam pidana dan di penjara hingga denda miliaran rupiah. Maka dari itu, saya ingatkan jangan sampai hal itu terjadi,” tegasnya.
Ia menilai potensi kemarau di Kotim diprediksi akan terjadi dalam waktu yakni pada bulan Agustus, sehingga BPBD bersama instansi terkait akan terus siaga dalam menghadapi ancaman karhutla ini.
“Kami akan selalu siaga dan terus melakukan upaya mitigasi, operasi dalam menghadapi karhutla ini,” ungkapnya.
Pihak BPBD juga telah memetakan beberapa wilayah yang rawan akan karhutla. Yang mana, saat ini di Kotim telah terjadi 8 kejadian karhutla sejak 5 Juli 2024 hingga saat ini dengan luasan hampir satu hektare lahan yang terbakar.
Mulai dari Sawit Raya, Water Hugo, Antang Barat dan Bapinang Hilir, yang totalnya terhitung kurang lebih hampir satu hektare, masih di dominasi wilayah kecamatan dalam kota.
“Tentu, peran serta masyarakat dalam mencegah karhutla ini sangat besar, karena lebih baik mencegah daripada mengobati. Kita tidak mau hal ini sampai terjadi sehingga diperlukan langkah-langkah antisipasi bersama seluruh elemen masyarakat,” pungkasnya. (ri)