Darurat Stunting, Bupati Kotim Instruksikan Semua Harus Terlibat
TINTABORNEO, Sampit – Bupati Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Halikinnor instruksikan kepada seluruh Kecamatan agar bisa membentuk tim di desanya masing-masing bergerak ke rumah warga untuk mendata balita.
Dirinya meminta agar dilakukan pengukuran dan penimbangan terhadap balita. Hal itu, ia lakukan karena telah menerima laporan bahwa Kabupaten Kotim terendah dalam penanganan stunting.
“Saya ada terima laporan bahwa kita terendah se Kalteng tentang penimbangan anak yang dilakukan di posyandu. Berarti selama ini, entah posyandu nya yang tutup atau posyandu yang buka tapi anak-anak balitanya yang tidak datang,” kata Halikinnor, Senin (1/7).
Sebelumnya, Pemkab Kotim sudah membuat program grebek stunting dengan memberikan susu dan telur langsung ke rumah-rumah warga untuk anak-anak.
“Kemarin kita sudah buat program grebek stunting dengan memberikan susu dan telur dan saat itu saya juga ikut dalam pemberian itu. Kita juga sudah jelaskan susu dan telur ini harus anak tersebut yang makan jangan sampai malah orang tuanya,” ungkapnya.
Namun, dengan adanya pemberian susu dan telur itu hasilnya malah terlihat semakin menurun dari apa yang ditargetkan. Karena menurutnya selama ini hanya Dinas Kesehatan yang bergerak.
“Yang bergerak selama ini ternyata hanya Dinkes artinya hanya puskesmas, pustu dan tenaga kesehatan saja. Sedangkan Camat dan kepala desa itu lepas, maka dari itu dalam hal penanganan stunting ini saya minta semuanya harus terlibat,” pungkasnya. (ri)