Selain Kotim, RSUD dr Murjani Layani Hemodialisa Dua Kabupaten Tetangga
SAMPIT – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Murjani Sampit menjadi satu-satunya rumah sakit di Kotawaringin Timur (Kotim) yang bisa melayani Hemodialisa (HD) atau yang biasa dikenal dengan cuci darah.
Hemodialisa merupakan proses membersihkan dan menyaring darah menggunakan mesin untuk sementara membersihkan tubuh dari zat yang berbahaya yang sebenarnya dilakukan oleh ginjal.
Direktur RSUD dr Murjani, Sutriso menyebutkan untuk pelayanan cuci darah di rumah sakit ini sudah ada sejak 2018 dan saat itu masih berada di gedung lama.
“Saat 2018, mesin kita hanya ada 6 dan untuk saat ini sudah ada 14 mesin yang di jalankan untuk pelayanan cuci darah, baik itu untuk pasien rutin maupun akut,” kata Sutriso, Minggu (5/5).
Dalam sehari, pihak rumah sakit membuka layanan cuci darah ini sebanyak 2 shift diantaranya, 14 pasien untuk pagi dan 10 pasien untuk siang. 1 pasien masing-masing menggunakan 1 mesin dan 3 tenaga medis.
“Jadi untuk pagi, itu dijatah untuk pasien rutin dalam artian harus melakukan cuci darah ini selamanya, dan itu ada sebanyak 12 pasien. Sedangkan untuk pasien akut atau pasien baru untuk pagi itu kita sediakan 2 mesin,” jelasnya.
Selain melayani pasien asli daerah, RSUD dr Murjani juga melayani pasien dari Kabupaten tetangga yakni Kabupaten Seruyan dan Kabupaten Katingan.
“Intinya kami itu tidak milih-milih pasien, kalau ada pasien gawat kami kerjakan, kalau ada pasien mau antri kami yang antrikan. Dan untuk pelayanan cuci darah ini juga sudah di cover oleh BPJS,” ujarnya.
Sementara itu, Dokter Pelaksana Pelayanan Hemodialisa, dr. Nelma mengungkapkan saat ini pihaknya sudah menerima sebanyak 200 antrian dari pasien yang ingin melakukan cuci darah. Dan itu semua termasuk pasien gagal ginjal dan pasien yang membutuhkan hemodialisa.
“Kita dalam sehari itu ada batas pasiennya, karena 1 pasien akut saja itu prosesnya 3-5 jam selama 2 minggu 2 kali, sedangkan untuk pasien rutin itu dipastikan 5 jam setiap hari. Sedangkan untuk tenaga kerja kita terbatas, hanya ada 9 perawat dan 2 dokter saja,” ungkapnya.
Lebih lanjut, dr. Nelma memberikan tips kesehatan kepada masyarakat yang belum terkena gagal ginjal, agar selalu berolahraga rutin, makan harus dijaga, terutama untuk tensi dan gula. (ri)